Sabtu, 12 Februari 2011

Ikan Aja Mati Kalo di Taruh di Tanah

Kota malang yang dingin membiasakan saya untuk mencari kehangatan. Nyewa villa di kota batu, trus nginep beberapa malam sama kodew malang, itu buat kalian yang punya pikiran ngeres mulu, hhaa.
Kehangatan untuk saya adalah secangkir kopi panas hitam manis. Cukup? Belum, sebelum di kancani gorengan-gorengan hangat. Lengkap? Belum, kalo belinya belum di warung pinggiran trotoar kota malang. Dan itu menjadi kebiasaan bagi saya.
Malam itu seperti biasanya, saya sudah stanby di sebuah pojok warung yang biasanya saya datangi. Menunggu kopi pesanan saya. Tak perlu menunggu lama, kopi pesanan saya datang. Nikmat, saya mulai menyeruputnya sedikit demi sedikit, tiba-tiba ..

“ Lho?? Kok dibuang ikannya?? Nanti mati loh lee .. “
“ kenapa kok bisa mati yah ikannya ? “ polos sekali
“ ya karena ikan hidupnya di air, nggak di darat “
“ kenapa nggak bisa hidup di darat ? “
“ ya karena ikan habitatnya di air lee .. “
“ habitat itu apa yah ? “ wajah bingung
“ hmmm ... gimana ya ayah jelasinnya ? ya pokoknya ikan hidupnya di air, kalo di darat ikannya bisa mati. Kalo ikannya di darat nggak mati itu ikan aneh, atao jangan-jangan bukan ikan itu lee “
“ jadi nggak boleh ya yah ikannya di taruh di tanah ? “
“ ya nggak boleh, nanti kasihan kalo ikannya mati. Udah sini-sini masukkin ke kantong lagi “ kata si ayah yang wajahnya mirip anggota dewan yang sering masuk tipi itu.
Ayah dan anaknya itu berlalu, tanpa menghiraukan saya yang dari tadi senyum-senyum mendengarkan mereka. 
Dan kopi ini masih terlalu nikmat, ketika saya jadi teringat dengan kondisi saudara-saudara saya. Saudara seakidah tepatnya. Ya mereka(nggak semua juga sih) aneh, kaya ungkapan tentang ikan yang di lemparin ketanah tapi gk mati tadi, hhee. Kok? Ya iyalah, kita ini muslim yang percaya kalo kita dari allah dan akan kembali ke Allah maka bisa dipastikan kalau pastinya habitat kita adalah aturan Allah alias syariat, dan padahal syariah islam itu sekarang tidak diterapkan. Ups.. bingung juga ya apa itu habitat? Saya jelaskan, mengutip ucapan mbah wikipedia, habitat itu adalah adalah tempat suatu makhluk hidup tinggal dan berkembang biak. Intinya, habitat adalah lingkungan yang sesuai dengan potensi makhluk hidup tertentu. Jadi pantas kalau kita bisa di bilang aneh, atau malah dipertanyakan keislaman kita atau jangan-jangan kita bukan muslim beneran, kalo kita tenang aja di tengah-tengah keadaan tidak di pakenya syariat di aturan kita. Nahh loo ..

Jadi seharusnya jika kita muslim yang normal maka minimal kita ini punya perasaan gelisah dengan sistem sekuler-demokrasi yang diterapkan sekarang ini. Gimana nggak, wong demokrasi itu menghegemoni paksa kewajiban manusia yang harusnya nurut aturan Allah, ehh malah ama demokrasi kita di paksa nurut aturan buatan manusia, udah menyengsarakan dosa lagi.
Nahh lo, belum percaya? Pelototin aja ketika riba di bolehin dengan adanya bank-bank konvensional dengan bunga-bunga pinjamannya, padahal Allah udah negasin kita boleh jula beli tapi gk boleh ngambil riba. Zina, elu tau gang dolly? Sarkem? Dan teman2nya, mereka di legalkan untuk jadi lokalisasi pelacuran alias zina, nahh lo.. kurang parah gimana coba? Belum lagi yg namanya ham. Sakarepku.. urusanku.. sopo kon ??.. bebas berekspresi, bebas berkarya, jluntrungannya ntar bebas telanjang.. hmm ..
Ketika semua sudah rusak, berantakan, pintu neraka terbuka lebar maka sebagai muslim yang normal, yang masih percaya bahwa Allah yang berhak nyelup kita ke neraka dan berkuasa mau ngapain diri kita, maka minimal kita ini sedih, kalo bisa nangis waktu ngeliat keadaan sekarang ini.. Alhamdulillah kalau yang ikut ngelawan, dan itu sebaik-baik tindakan. Ngelawan sampai revolusi yang di janjikan The Best Makhluk Allah SAW datang, yaitu kembalinya negara khilafah yang sesuai dengan petunjuk beliau.
Karena hidup ini tidak akan mulia tanpa islam, islam tidak akan sempurna tanpa syariat, dan syariat tidak akan bisa ditegakkan tanpa daulah khilafah.
Dan hawa dingin malang semakin menjadi-jadi, kopi di gelas saya juga semakin turun permukaannya. Biasa saja. Pukul 02:00. Sudah waktunya pulang, mempersiapkan untuk ngampus besok.

[@angkringan last night]

1 komentar:

your coment here !!